Kadang kita merasa tidak nyaman
dengan sebuah keadaan karena ketidakbiasaan kita dengan keadaan tersebut. Hmm.
contohnya dengan HMK. Saat pertama masuk, saya cukup gerah dengan segala hidden
rules yang kadang saya anggap bikin ribet. Seperti, harus pakai rok atau celana
bahan ketika acara. Administrasi yang teraturnya jempol banget. Sampai akhirnya
terbiasa. Tapi dibalik semua ketidaknyamanan yang akhirnya membuat saya sadar
kalau senior saya memberlakukan demikian, bukan tanpa alasan. I learnt a lot
from that organisation. Dicipline, although ontime is still hard to practice on
there. And definitely, kerja cepat, tanggap, dan cerdas menghadapi segala
sesuatu. Semua itu tidak akan pernah saya dapatkan di mata kuliah apa pun.
Basa-basi. Simple but not everyone
can do this. Banyak orang yang harus berlatih terlebih dahulu sebelum bertemu
orang baru bukan? Mempersiapkan cara memperkenalkan diri, topik pembicaraan,
dan mungkin lengkap dengan plan A sampai Z. Jadi LO (saya lupa singkatannya
apa), yang jobdesknya menemani pemateri atau siapa yang dianggap istimewa
selama atau sebelum acara menuntut keterampilan seseorang dalam berbahasa
bukan. Dan saya yakin tidak semua orang bahasa mampu jadi LO yang baik. Apalagi
untuk jadi MC. Dan saya menemukan MC yang yahh bisa dibilang baik lah, dari
teman di HMK (plus kemampuan bahasa inggris yang jago juga). Soal memberikan
pembukaan? Saya jagoin Mantan KaBEM periode 2011. Saya rasa kemampuan berbahasa
dia tidak kalah baik dengan MC yang saya ceritain barusan. Terlebih dengan
wawasan dia yang luas, selalu bikin dia tidak terlihat grogi saat di depan
orang banyak.
Seperti yang saya sebutkan tadi,
kadang saya merasa tidak nyaman dengan segala aturan yang berlaku di organisasi
tersebut. Tapi kalau saya boleh mengaku, saya merasa aman dengan segala
peraturan itu. Ada seorang senior saya yang dulu menjabat sebagai DPM saat saya
menjadi pengurus. Kedoyanannya ngritik. Banyak orang yang tidak siap untuk
dikritik. Apalagi setelah bekerja keras menyelesaikan tugasnya. Dan saya mungkin
adalah salah satu hater-nya. Tapi kalau boleh saya munafik, saya merasa tidak
tenang kalau dia tidak ada. Maksudnya, saya ingin diawasi. Saya ingin
diingatkan ketika saya membuat kekeliruan. Saya ingin ada yang orang yang siap
maju di barisan depan saat kita dihadapkan dengan masalah yang menyangkut pihak
luar. Garis besarnya saya masih butuh pemimpin yang ‘mengatur’ sekaligus bisa
‘menyelesaikan masalah’.
Sekarang saya dihadapkan pada
sebuah perkumpulan dimana kami berasal dari latar belakang yang berbeda. Daerah
asal yang berbeda. Gaya hidup yang berbeda. Dan tentu saya pola pikir dan cara
kerja yang berbeda. Ini awal. Dan saya merasa tidak nyaman. Mungkin kita masih
dalam tahap transisi untuk menemukan dimana posisi kita sebetulnya sesuai
dengan potensi yang kita miliki tentunya.
Dan .... saya kangen HMK. Saya
kangen dengan segala kericuhan saat mendebatkan sesuatu. Meskipun saya hanya
jadi penonton setia. Tapi saya suka melihat cara mereka berargumen dengan
alasan yang rasional tentunya. Bahkan kadang saya tidak bisa membedakan, mana
pendapat yang memang-memang benar. Semua pendapat memang benar. Tapi hanya satu
yang akan mempermudah jalan selanjutnya.
Saya kangen orang yang selalu
bikin was-was, tapi siap pada waktunya. Namanya Asep. Logistik saya jaman
Seminar yang bikin saya duduk lemes, keluar air mata. Tapi bingung sekaligus
haru ketika liat dia ngangkutin kursi yang saya minta.
Saya kangen Kang Indra dan Kang
Latif yang (kadang) sok ngatur tapi bikin saya tenang kalau dia ada dan cemas
kalau dia tidak ada di sebuah acara.
Saya kangen Teh Iin, Teh Nabil,
Ka Acha, yang kadang ikut ngerecokin rencana. Tapi selalu menenangkan dan
memberi masukan saat kita dihadapkan masalah, tanpa menyalahkan keputusan yang
kita ambil sebelumnya.
Saya hanya setaun aktif sebagai
pengurus, tapi membuat saya ketagihan buat ambil bagian di kepanitiaan2 periode
selanjutnya. Karena saya rindu atmosfer kerja sama dan kekeluargaan disana.
Kadang saya berpikir, apakah
kenyamanan saya di HMK ini membuat saya tidak bisa beradaptasi dengan
perkumpulan lain? Tapi bukanlah dulu juga saya merasa tidak nyaman dengan HMK
hingga akhirnya betah dan merasa memiliki?