Powered by Blogger.

Pages

  • Home
facebook twitter instagram

Widya's Babble

Self Reminder. Bukan berarti sudah baik.



Itu sms yang tiba-tiba saya terima di tengah kegalauan menantikan pendaftaran seminar proposal. Duhh, ada-ada saja humor di tengah kegundahan yang belum berujung (hahahh, bahasanya). Itu dari murid saya di kelas XI IPA 3. Meskipun hati sedang resah, tapi harus tetap profesional. Saya bilang bahwa itu merupakan suatu kejahatan kemanusiaan kalau saya mengajarkan kepada orang sembarangan. Meskipun saya sendiri tidak tahu bagaimana mensintesis senjata pemusnah masal itu. Jangankan membayangkan bagaimana membuatnya. Membayangkan bagaimana dampaknya saja sudah membuat saya ngeri. Sempat saya tanya untuk apa senyawa itu. Dia berseloroh untuk disimpan di kelas. Hhh, duhh muridku.

Hal itu mungkin bisa jadi sepele. Hanya guyonan dari seorang anak SMA yang mungkin sedang iseng membaca artikel atau menonton tv dan menemukan sebuah zat kimia ‘jahat’. Tapi sebagai seorang guru kimia yang dianggap mata pelajaran sulit (yang juga hampir dituliskan dalam semua latar belakang penelitian pendidikan kimia), mendapati seorang murid yang ‘memperhatikan’ mata pelajaran saya, itu adalah sebuah apresiasi. Meskipun tidak bertanya tentang hal yang berhubungan dengan materi hidrolisis garam yang sedang mereka pelajari saat ini, tapi kesadaran mereka terhadap lingkungan yang diisi oleh bejibunnya senyawa kimia membuat saya cukup terharu mengetahui bahwa mereka ‘cukup’ tertarik pada kimia. Meskipun entah dimana letak ketertarikan itu. Misalnya salah satu murid yang tiba-tiba meminta diajarkan membuat senyawa sarin. Entah apa yang ada di pikiran mereka sehingga berpikir sejauh itu. Padahal ulangan tentang materi asam-basa saja masih harus remedial. Tapi keinginan dak ketertarikan pada sesuatu yang ‘jauh’ dari materi yang dipelajari di sekolah ternyata lebih besar. Jadi ada apa dengan anak itu? Atau ada apa dengan konten materi yang mereka pelajari? Atau lebih tepatnya ada apa dengan kurikulum di Indonesia?

Ahh, sudahlah. Kalau berbicara masalah kurikulum jadi panjang. Intinya saya memang belum menemukan urgensi dari rumus larutan penyangga atau hidrolisis garam yang mereka pelajari. Selain membuat mereka menjadi pusing, keblinger, kehilangan semangat belajar, dan akhirnya memilih untuk membenarkan segala cara saat ulangan. Yang jelas fakta yang saya temukan adalah mata mereka terlihat lebih berbinar, posisi duduk mereka jadi lebih tegak dan serius menghadap ke depan justru ketika saya mulai menyebutkan hal-hal yang mereka temui dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan kimia. Sedangkan ketika saya menjelaskan rumus pH, posisi duduk mereka kembali bersandar dan mata mereka mulai terlihat lelah. Saya tidak bisa menyalahkan mereka yang tidak bersemangat untuk memahami yang memang sulit. Dan saya juga tidak mau disalahkan karena mengajarkan sesuatu yang dianggap sulit, karena itu memang tuntutan. Kalau tidak begitu, mereka tidak bisa lulus UN. Dilematis.

Sambil membayangkan murid saya yang juga KM di kelasnya, yang juga menurut saya mirip dengan salah satu kakak kelas saya di SMA (dulu), saya malah jadi ikut mengkhayal jauh. Tidak ada yang tahu nasib dan takdir seseorang. Bisa saja anak yang saya temui sekitar empat bulan itu, yang sempat saya ajari larutan penyangga hingga koloid itu, ternyata memang bisa membuat senyawa sarin. Atau malah benda yang mengalahkan bom hidrogen. Tidak ada yang tahu bukan. 

Ahh, tapi Nak, Ibu hanya bisa berdoa bahwa setiap amanah itu akan jatuh ke tangan orang yang tepat. Amanah pemimpin yang sering dijadikan ladang memenuhi kepentingan pribadi, dan berbagai amanah lain  yang sering disalahgunakan. Termasuk amanah ilmu. Semoga bila memang engkau nantinya diberi amanah ilmu ‘berlebih’, maka engkau bisa menggunakan ilmu itu supaya mendatangkan manfaat ya.
Share
Tweet
Pin
Share
5 comments
Older Posts

About me

Widya P Suharman

Melankolis-Plegmatis
Ibu dari satu anak kandung dan Ibu dari puluhan siswa

Popular Posts

  • Membuat Surat Keterangan (Suket) Sehat Jasmani dan Rohani Serta SKBN di RSUD Cibabat
    Saat melamar pekerjaan atau mendaftar sekolah (biasanya kedinasan), ada instansi yang mensyaratkan surat keterangan (suket) sehat jasmani ...
  • Penghambat Seleksi CPNS
    Sekali lagi ya, jadi PNS itu bukan cita-cita semua orang. Bukan juga cara cepat biar kaya karena penghasilannya biasa saja. Masih banyak pe...
  • Dua Manusia Yang Salah Sangka
    “Nikah deh, nanti bakal tahu rasanya gimana.” Seolah tidak     merasakan bagaimana sumpeknya jadi jomblo yang tiap lebaran ditanya...
  • Share Pengalaman Seleksi CPNS Guru Kimia DKI (Part 3 - SKB) #2019goestoASN
    Ada empat orang yang nilainya melampaui  passing grade  SKD, tapi yang lolos ke SKB maksimal 3 X formasi. Karena formasi Guru Kimia di SMA ...
  • Share Pengalaman Seleksi CPNS Guru Kimia DKI (Part 4 - Pemberkasan) #2019goestoASN
    Sebulan lebih menunggu pengumuman hasil integrasi SKD-SKB yang menjadi penentu kelulusan seleksi CPNS (tentang proses SKB 👉 bisa buka ini...
  • Share Pengalaman Seleksi CPNS Guru Kimia DKI (Part 2 - SKD) #2019goestoASN
    Setelah kemarin nulis tentang bagaimana mencari formasi yang sesuai dengan latar pendidikan sampai dengan tahapan seleksi administrasi (kl...
  • Seangker Itukah Anker ??
    Sebetulnya bukan pertama kali saya pake moda transportasi commuter line alias KRL yang menjadi sangat berjasa bagi kaum komutasi. Gara-ga...
  • Malu Bertanya, Motor Tertahan, Uang Melayang, Pengalaman
    Kejadian ini hanya dilakukan oleh profesional. Jangan ditiru jika ada anda belum cukup sabar. *padahal kayanya banyak yang ngalamin lebih ...
  • Sepuluh Hari Pertama Jadi Istri
    Pekan lalu, tepatnya Minggu 1 Juli 2018 saya melepas lajang 💑. Ada sedikit penyesalan ... kenapa ga dari dulu 😅. Tapi, tetap aja masih ad...
  • Jangan Asal Speak Up
    Peran manusia sebagai makhluk sosial menuntut kita untuk bisa berkomunikasi secara sosial, entah lewat tulisan atau yang lebih seringkali k...

Blog Archive

  • ▼  2022 (1)
    • ▼  September 2022 (1)
      • Menyusun LK 3.1 Best Practice (PPG Dalam Jabatan 2...
  • ►  2019 (10)
    • ►  May 2019 (1)
    • ►  March 2019 (1)
    • ►  February 2019 (6)
    • ►  January 2019 (2)
  • ►  2018 (16)
    • ►  August 2018 (1)
    • ►  July 2018 (2)
    • ►  June 2018 (1)
    • ►  March 2018 (5)
    • ►  February 2018 (4)
    • ►  January 2018 (3)
  • ►  2017 (4)
    • ►  September 2017 (1)
    • ►  August 2017 (2)
    • ►  July 2017 (1)
  • ►  2016 (9)
    • ►  September 2016 (1)
    • ►  July 2016 (3)
    • ►  June 2016 (1)
    • ►  April 2016 (4)
  • ►  2015 (2)
    • ►  June 2015 (1)
    • ►  March 2015 (1)
  • ►  2014 (8)
    • ►  August 2014 (2)
    • ►  July 2014 (1)
    • ►  June 2014 (2)
    • ►  April 2014 (1)
    • ►  January 2014 (2)
  • ►  2013 (26)
    • ►  December 2013 (4)
    • ►  November 2013 (5)
    • ►  October 2013 (2)
    • ►  September 2013 (1)
    • ►  August 2013 (3)
    • ►  June 2013 (2)
    • ►  April 2013 (1)
    • ►  March 2013 (3)
    • ►  February 2013 (2)
    • ►  January 2013 (3)
  • ►  2012 (22)
    • ►  December 2012 (1)
    • ►  November 2012 (1)
    • ►  October 2012 (1)
    • ►  September 2012 (2)
    • ►  August 2012 (3)
    • ►  July 2012 (5)
    • ►  June 2012 (9)
  • ►  2010 (2)
    • ►  April 2010 (2)

Categories

  • cerita guru (1)
  • cerita PPL (1)
  • corat-coret (37)
  • kuliah (2)
  • meluangkan waktu (3)
  • nyastra (2)
  • opini (36)
  • perjalanan (6)
  • The Journey of Emak-emak (9)

Created with by ThemeXpose . Distributed by Weblyb