Powered by Blogger.

Pages

  • Home
facebook twitter instagram

Widya's Babble

Self Reminder. Bukan berarti sudah baik.



Kadang kita merasa tidak nyaman dengan sebuah keadaan karena ketidakbiasaan kita dengan keadaan tersebut. Hmm. contohnya dengan HMK. Saat pertama masuk, saya cukup gerah dengan segala hidden rules yang kadang saya anggap bikin ribet. Seperti, harus pakai rok atau celana bahan ketika acara. Administrasi yang teraturnya jempol banget. Sampai akhirnya terbiasa. Tapi dibalik semua ketidaknyamanan yang akhirnya membuat saya sadar kalau senior saya memberlakukan demikian, bukan tanpa alasan. I learnt a lot from that organisation. Dicipline, although ontime is still hard to practice on there. And definitely, kerja cepat, tanggap, dan cerdas menghadapi segala sesuatu. Semua itu tidak akan pernah saya dapatkan di mata kuliah apa pun.

Basa-basi. Simple but not everyone can do this. Banyak orang yang harus berlatih terlebih dahulu sebelum bertemu orang baru bukan? Mempersiapkan cara memperkenalkan diri, topik pembicaraan, dan mungkin lengkap dengan plan A sampai Z. Jadi LO (saya lupa singkatannya apa), yang jobdesknya menemani pemateri atau siapa yang dianggap istimewa selama atau sebelum acara menuntut keterampilan seseorang dalam berbahasa bukan. Dan saya yakin tidak semua orang bahasa mampu jadi LO yang baik. Apalagi untuk jadi MC. Dan saya menemukan MC yang yahh bisa dibilang baik lah, dari teman di HMK (plus kemampuan bahasa inggris yang jago juga). Soal memberikan pembukaan? Saya jagoin Mantan KaBEM periode 2011. Saya rasa kemampuan berbahasa dia tidak kalah baik dengan MC yang saya ceritain barusan. Terlebih dengan wawasan dia yang luas, selalu bikin dia tidak terlihat grogi saat di depan orang banyak.

Seperti yang saya sebutkan tadi, kadang saya merasa tidak nyaman dengan segala aturan yang berlaku di organisasi tersebut. Tapi kalau saya boleh mengaku, saya merasa aman dengan segala peraturan itu. Ada seorang senior saya yang dulu menjabat sebagai DPM saat saya menjadi pengurus. Kedoyanannya ngritik. Banyak orang yang tidak siap untuk dikritik. Apalagi setelah bekerja keras menyelesaikan tugasnya. Dan saya mungkin adalah salah satu hater-nya. Tapi kalau boleh saya munafik, saya merasa tidak tenang kalau dia tidak ada. Maksudnya, saya ingin diawasi. Saya ingin diingatkan ketika saya membuat kekeliruan. Saya ingin ada yang orang yang siap maju di barisan depan saat kita dihadapkan dengan masalah yang menyangkut pihak luar. Garis besarnya saya masih butuh pemimpin yang ‘mengatur’ sekaligus bisa ‘menyelesaikan masalah’.

Sekarang saya dihadapkan pada sebuah perkumpulan dimana kami berasal dari latar belakang yang berbeda. Daerah asal yang berbeda. Gaya hidup yang berbeda. Dan tentu saya pola pikir dan cara kerja yang berbeda. Ini awal. Dan saya merasa tidak nyaman. Mungkin kita masih dalam tahap transisi untuk menemukan dimana posisi kita sebetulnya sesuai dengan potensi yang kita miliki tentunya.

Dan .... saya kangen HMK. Saya kangen dengan segala kericuhan saat mendebatkan sesuatu. Meskipun saya hanya jadi penonton setia. Tapi saya suka melihat cara mereka berargumen dengan alasan yang rasional tentunya. Bahkan kadang saya tidak bisa membedakan, mana pendapat yang memang-memang benar. Semua pendapat memang benar. Tapi hanya satu yang akan mempermudah jalan selanjutnya. 

Saya kangen orang yang selalu bikin was-was, tapi siap pada waktunya. Namanya Asep. Logistik saya jaman Seminar yang bikin saya duduk lemes, keluar air mata. Tapi bingung sekaligus haru ketika liat dia ngangkutin kursi yang saya minta.

Saya kangen Kang Indra dan Kang Latif yang (kadang) sok ngatur tapi bikin saya tenang kalau dia ada dan cemas kalau dia tidak ada di sebuah acara.

Saya kangen Teh Iin, Teh Nabil, Ka Acha, yang kadang ikut ngerecokin rencana. Tapi selalu menenangkan dan memberi masukan saat kita dihadapkan masalah, tanpa menyalahkan keputusan yang kita ambil sebelumnya.

Saya hanya setaun aktif sebagai pengurus, tapi membuat saya ketagihan buat ambil bagian di kepanitiaan2 periode selanjutnya. Karena saya rindu atmosfer kerja sama dan kekeluargaan disana.
Kadang saya berpikir, apakah kenyamanan saya di HMK ini membuat saya tidak bisa beradaptasi dengan perkumpulan lain? Tapi bukanlah dulu juga saya merasa tidak nyaman dengan HMK hingga akhirnya betah dan merasa memiliki?
Share
Tweet
Pin
Share
No comments


Huft. Aneh rasanya menulis kembali setelah lama jari ga ngetik di atas keyboard. Hmm, in this time I want to share about the film. Ini bukan seperti film Perahu Kertas yang malah banyak bercerita tentang embel-embel di belakangnya. Hehe. It’s pure about the value that you can take from it. Have you ever watched The Devil Wears Prada? Yeah, I know, it’s old enough. Released about 2006, may be. But, it’s still my favourite I’ve ever watched. And the sequel of the book have released. Revenge Wears Parada. And I have not yet looked for information about the book in Indonesian? But, definitely I can’t wait to read.

The story has begin from the girl, Andrea Sachs who called Andy, trying to apply a job on a Fashion Magazine in New York, Runway. Parahnya dia ga tau sama sekali tentang fashion. Dengan setelan yang kuno, dia tetep pede buat melamar pekerjaan. Karena dalam benaknya, she will be a journalist. Dia ga tau kalau posisi yang sedang dibutuhkan disitu adalah asisten buat Bos di majalah itu, The Devil. Karena salah satu asistennya lagi apa gitu. (ga terlalu merhatiin. haha)

Awalnya dia pikir bahwa pekerjaan menjadi asisten itu ga butuh gaya. Makanya dia tetep pede dengan tampilan ‘apa adanya’. Sampai suatu insiden yang bikin Bos-nya nyindir dia dan bikin dia nangis. Dia sempat berpikir buat resign. Tapi setelah curhat sama temen kantornya yang baik hati, Nigel. Akhirnya dia sadar kalau dia ga boleh cengeng. Inilah dunia kerja. Bukan untuk orang-orang yang mudah menyerah atau gampang nangis. Nigel bantuin dia jadi staf Runway yang sesungguhnya. Emily, asisten Miranda (Bos Runway) yang lain sempet bengong juga ngeliat perubahan Andy. Dan sejak itu dia selalu berusaha melakukan yang terbaik. I love this part because it showed me that life is not always flat (kaya iklan keripik kentang). So does the job. Segala tantangan dalam mencapai kesuksesan itu harusnya dianggap sebagai ‘latihan’ dan ‘ujian’ supaya kita jadi lebih baik. Kesiapan Andy kapan saja buat ngelayanin Miranda ngebuktiin totalitas kerja dia. Yeahh, mungkin sebagian orang ga setuju. Kenapa harus susah-susah kerja buat orang lain. Mending bikin usaha sendiri. Ya udah lah ya. Prinsipnya sama aja bukan. Mau kita kerja atau pun usaha sendiri, tantangan itu akan selalu ada dan ga seharusnya bikin kita jadi ... mundur.

Tapi lama kelamaan, pekerjaan dia ini bikin dia jadi jauh sama sahabatnya, keluarganya, dan pacarnya. Konflik terus memuncak sampai suatu saat, dia ditunjuk Miranda buat ngegantiin posisi Emily (asisten pertama Miranda) buat pergi ke Paris. Dilematis banget. Disisi lain ini adalah tuntutan pekerjaan tapi Andy juga enggak tega kalo harus ngecewain Emily yang bela-belain sakit demi diet ketatnya supaya bisa tampil sempurna saat di Paris. Meskipun, Emily bukanlah rekan kerja yang baik buat Andy. But finally Andy nerima tawaran Bos-nya itu, bukan semata-mata karena dia pengen balas dendam. Justru karena dia segen sama Bos-nya dan ga mau kehilangan pekerjaannya. 

Di lain pihak, Andy ketemu sama seorang penulis yang dia kagumi sejak jaman sekolah. Dia cerita ke idolanya itu kalo dia pengen banget nulis tapi terjebak ke dalam pekerjaan yang menurutnya, sangat bukan dirinya.

Well, kalo diceritain bakal panjang banget. Mending tonton sendiri aja ya filmnya. Yang jelas banyak banget hal yang bisa jadi pelajaran dari film ini. Salah satunya film ini ngebuktiin kalo setiap orang sebetulnya punya kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi apa pun, meskipun itu bukan situasi yang dia sukai. Terbukti, Andy akhirnya bisa membuktikan kalo dia bisa jadi asisten The Devil yang paling baik.

Yang paling kena dari film ini adalah tentang prinsip hidup. Pekerjaan Andy itu adalah pekerjaan yang banyak diburu kaum wanita. Tapi demi menjalankan tugas dalam pekerjaannya, Andy banyak mengorbankan prinsip dan keyakinan hidupnya. Salah satunya pekerjaan ini ga sesuai sama apa yang dia sukai. Meski akhirnya Andy mutusin buat berhenti dan memulai karir sebagai jurnalis. Hal lainnya adalah Andy ga mau jadi seperti Miranda yang rela ngelakuin apa aja demi karirnya, meskipun itu harus ngorbanin temennya sendiri. Itu yang ga mau Andy lakuin. Akhirnya Andy keluar dengan berbagai pertimbangan. Dia ga mau kehilangan keluarga dan sahabat-sahabatnya yang selama ini ada di sekelilingnya, lebih dulu ketimbang pekerjaannya.

Kalimat terkahir untuk cerita kali ini adalah seperti yang selalu Miranda bilang ketika ia selesai memberikan tugas pada asistennya. That’s all.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

About me

Widya P Suharman

Melankolis-Plegmatis
Ibu dari satu anak kandung dan Ibu dari puluhan siswa

Popular Posts

  • Membuat Surat Keterangan (Suket) Sehat Jasmani dan Rohani Serta SKBN di RSUD Cibabat
    Saat melamar pekerjaan atau mendaftar sekolah (biasanya kedinasan), ada instansi yang mensyaratkan surat keterangan (suket) sehat jasmani ...
  • Penghambat Seleksi CPNS
    Sekali lagi ya, jadi PNS itu bukan cita-cita semua orang. Bukan juga cara cepat biar kaya karena penghasilannya biasa saja. Masih banyak pe...
  • Dua Manusia Yang Salah Sangka
    “Nikah deh, nanti bakal tahu rasanya gimana.” Seolah tidak     merasakan bagaimana sumpeknya jadi jomblo yang tiap lebaran ditanya...
  • Share Pengalaman Seleksi CPNS Guru Kimia DKI (Part 3 - SKB) #2019goestoASN
    Ada empat orang yang nilainya melampaui  passing grade  SKD, tapi yang lolos ke SKB maksimal 3 X formasi. Karena formasi Guru Kimia di SMA ...
  • Share Pengalaman Seleksi CPNS Guru Kimia DKI (Part 4 - Pemberkasan) #2019goestoASN
    Sebulan lebih menunggu pengumuman hasil integrasi SKD-SKB yang menjadi penentu kelulusan seleksi CPNS (tentang proses SKB 👉 bisa buka ini...
  • Share Pengalaman Seleksi CPNS Guru Kimia DKI (Part 2 - SKD) #2019goestoASN
    Setelah kemarin nulis tentang bagaimana mencari formasi yang sesuai dengan latar pendidikan sampai dengan tahapan seleksi administrasi (kl...
  • Seangker Itukah Anker ??
    Sebetulnya bukan pertama kali saya pake moda transportasi commuter line alias KRL yang menjadi sangat berjasa bagi kaum komutasi. Gara-ga...
  • Malu Bertanya, Motor Tertahan, Uang Melayang, Pengalaman
    Kejadian ini hanya dilakukan oleh profesional. Jangan ditiru jika ada anda belum cukup sabar. *padahal kayanya banyak yang ngalamin lebih ...
  • Sepuluh Hari Pertama Jadi Istri
    Pekan lalu, tepatnya Minggu 1 Juli 2018 saya melepas lajang 💑. Ada sedikit penyesalan ... kenapa ga dari dulu 😅. Tapi, tetap aja masih ad...
  • Jangan Asal Speak Up
    Peran manusia sebagai makhluk sosial menuntut kita untuk bisa berkomunikasi secara sosial, entah lewat tulisan atau yang lebih seringkali k...

Blog Archive

  • ►  2022 (1)
    • ►  September 2022 (1)
  • ►  2019 (10)
    • ►  May 2019 (1)
    • ►  March 2019 (1)
    • ►  February 2019 (6)
    • ►  January 2019 (2)
  • ►  2018 (16)
    • ►  August 2018 (1)
    • ►  July 2018 (2)
    • ►  June 2018 (1)
    • ►  March 2018 (5)
    • ►  February 2018 (4)
    • ►  January 2018 (3)
  • ►  2017 (4)
    • ►  September 2017 (1)
    • ►  August 2017 (2)
    • ►  July 2017 (1)
  • ►  2016 (9)
    • ►  September 2016 (1)
    • ►  July 2016 (3)
    • ►  June 2016 (1)
    • ►  April 2016 (4)
  • ►  2015 (2)
    • ►  June 2015 (1)
    • ►  March 2015 (1)
  • ►  2014 (8)
    • ►  August 2014 (2)
    • ►  July 2014 (1)
    • ►  June 2014 (2)
    • ►  April 2014 (1)
    • ►  January 2014 (2)
  • ▼  2013 (26)
    • ►  December 2013 (4)
    • ►  November 2013 (5)
    • ►  October 2013 (2)
    • ►  September 2013 (1)
    • ►  August 2013 (3)
    • ▼  June 2013 (2)
      • Kangen (HMK)
      • The Devil Wears Prada
    • ►  April 2013 (1)
    • ►  March 2013 (3)
    • ►  February 2013 (2)
    • ►  January 2013 (3)
  • ►  2012 (22)
    • ►  December 2012 (1)
    • ►  November 2012 (1)
    • ►  October 2012 (1)
    • ►  September 2012 (2)
    • ►  August 2012 (3)
    • ►  July 2012 (5)
    • ►  June 2012 (9)
  • ►  2010 (2)
    • ►  April 2010 (2)

Categories

  • cerita guru (1)
  • cerita PPL (1)
  • corat-coret (37)
  • kuliah (2)
  • meluangkan waktu (3)
  • nyastra (2)
  • opini (36)
  • perjalanan (6)
  • The Journey of Emak-emak (9)

Created with by ThemeXpose . Distributed by Weblyb