“Eh mending apply ke perusahaan tempat aku kerja deh. Sistem kerjanya enak”
Tanpa beban
banget ngomong gitu karena begitu lulus keberuntungan menghampirinya dengan
langsung diterima di perusahaan bonafit. Padahal IPK juga pas-pasan masih
gedean kita. Juga tidak tahu bagaimana rasanya di perusahaan yang memeras kita
kerja lembur bagai unicorn (biar cantik ya jangan bagai kuda). Padahal belum
tentu juga lebih nyaman karena harus jauh dari orang tua. Walau lelah tiada
terkira mending pulang ke rumah sendiri lah pulang makanan sudah tersedia ga
perlu mikirin uang kos pula.
Lembur buat beli unicorn Sumber : https://tenor.com/search/unicorn-gifs |
Itu sekelumit
respon refleks ketika mendengar saran teman yang dengan seenaknya tanpa
memikirkan posisi kita.
Secara tak sadar kadang kita menjadi manusia menyebalkan padahal niat baik memberi tanggapan atas curhatan kawan. Entah cara kita yang terlalu frontal atau memang dia hanya butuh didengarkan, bukan dorongan.
Dualisme hidup
antara dua posisi yang bertolak belakang. Yang satu merasa telah menjadi
manusia seutuhnya karena beberapa resolusi hidupnya sudah tercapai. Yang satu
merasa tetap bahagia walau belum mendapatkan apa yang orang lain dapatkan.
Niat si pemberi
saran hanya lah menjadi pemandu sorak agar hidup kawannya lebih bahagia. Karena pengalamannya
mendapatkan apa yang ia mau mengantarkannya pada peningkatan hormon endorphin
yang luar biasa. Juga mengantarkannya agar mendorong orang lain merasakan hal yang sama
dengan cara yang sama. Padahal apa yang menjadi kenyamanan dan kebahagiaan
setiap orang tidak sama.
Sebaliknya si
penerima saran hanya menganggap kawannya sedang mengeluarkan sisi angkuhnya
dengan cara yang lebih konotatif. Setiap orang punya potensi untuk menjadi
besar kepala apalagi jika sedang di atas awan. Tak sedikit pun ia rasakan
ketulusan si kawan yang berusaha mengangkatnya ke tempat lebih
tinggi.
Hidup yang tak
sekejap di bumi membuat kita pasti pernah merasakan di dua posisi manusia itu. Pun
dengan perasaan yang sama. Syaithan begitu
lihai mempermainkan batin yang tak terlihat oleh yang lainnya itu ya. Entah
menjadi pemberi saran tanpa diminta atau menjadi si suudzon yang mengelak
nasihat.
Interaksi antar
manusia mengharuskan kita lebih berhati-hati agar tidak terjerumus pada dosa
tanpa sadar yang pastinya lebih banyak daripada yang disadari. Semoga semesta
mendukung kita untuk tetap menjaga hati dari rasa-rasa sepersekian detik yang
tetap menjadi catatan keburukan di mata malaikat. Dipertemukan dengan
lingkungan yang kondusif, teman yang selalu mengingatkan dalam kebaikan,
keluarga yang mendukung dan diri yang tanpa henti belajar setiap hari.