reviewnya perahu kertas

by - April 04, 2010

Kemarin, iseng mengantarkan teman ke perpustakaan. Saya malah jatuh cinta dan berniat membaca sebuah novel karya Dewi 'dee' Lestari yang judulnya Perahu Kertas. Akhirnya saya meminjamnya untuk dibawa pulang ke rumah dengan jangka waktu 10 hari. Uhm, bukunya cukup tebal, 400 halaman lebih. Awalnya, saya sanksi bisa menyelesaikannya. Namun, mengingat 3 hari tenang sebelum melaksanakan UAS, akhirnya saya meyakinkan diri saja.

Ajaibnya, saya menyelesaikan buku itu hanya 1 hari. Uh,, bagi saya yang tidak begitu gila membaca, itu rekor yang mengagumkan. Entah kenapa, buku itu menyihir saya untuk tidak berhenti membuka tiap lembarnya. Saya hanya berhenti sejanak untuk megambil makan (karena saya makan masih sambil membaca), mengingat Sang Pencipta lewat ritual ibadah, dan saat Ibu saya mengomel minta dibantu.

Alurnya unik. Saya dibuat banyak terkejut dengan tindakan atau keputusan para tokoh dalam novel itu. Atau tertawa saat ada guyonan dan tentunya menitikkan air mata saat sesuatu yang sebenarnya tidak saya harapkan terjadi. Meskipun endingnya bisa ditebak juga dan berakhir seperti dongeng klasik.

Tapi, yang membuat saya suka novel ini adalah ucapan atau pikaran para tokoh yang terkadang membuat saya tersentil dan mengangguk tanda setuju. Atau bahkan mengernyitkan dahi namun kemudian tersenyum simpul.

Dan diantaranya saya suka kalimat ini :
Bintang yang sama takkan pernah kembali untuk yang kedua kali
Kalimat ini mengimbau bahwa saat kita merasa sesuatu dirasa tepat, saat itu juga berjuanglah untuk mendapatkannya. Karena kita gak pernah tau dia bisa kembali di masa depan atau bahkan dia gak akan pernah bisa kembali.

Kadang memang tidak mudah untuk bisa mendapatkan apa yang menjadi tujuan kita. Namun, saya belajar lagi dari kalimat ini :
Jalan kita memeng berputar, tapi suatu saat, entah kapan, kita pasti punya kesempatan jadi diri sendiri
Kembali saya tersenyum. Benar juga. Kadang saya berpikir, mungkin dengan jalan berputar atau berliku, kita akan mendapat lebih banyak reward. Selain lebih banyak mendapatkan pengalaman untuk menghadapi jalan yang berliku lagi, kita akan lebih bersyukur saat berhasil mendapatkannya dan berusaha untuk selalu menjaganya.

Dan yang terakhir, saya suka ini :
Kenangan itu cuma hantu di sudut pikir. Selama kita cuma diam dan nggak berbuat apa-apa, selamanya dia tetap akan jadi hantu. nggak akan pernah jadi kenyataan
Untuk yang satu ini saya ga bisa komentar apa-apa dech. Heu,,

You May Also Like

0 comments