Share Pengalaman Seleksi CPNS Guru Kimia DKI (Part 1) #2019goestoASN

by - January 25, 2019

Menjadi PNS bukan impian semua orang. Tapi sebagian besar orang tua (meski diam-diam) menginginkan anaknya jadi PNS. Saya bilang sebagian besar ya. Karena masih ada sebagian besar lagi yang berpikiran terbuka dan percaya bahwa rejeki itu tidak melulu dari PNS. Apalagi yang menginginkan kemajuan ekonomi yang pesat. Pekerjaan sebagai abdi negara ini tidak menjanjikan kekayaan yang berlimpah. Tapi entah kenapa sebagian besar orang tua itu masih saja mengagungkan PNS. Orang tua saya? Biasa saja. Walau kalau ada rekrutmen, tetap menyarankan ikut.

Tahun kemarin cukup jadi sejarah buat saya. Walau coba-coba (tapi ngarep juga) Alhamdulillah saya lulus Seleksi CPNS untuk instansi DKI Jakarta formasi guru Kimia dengan lokasi di salah satu SMA di daerah Jakarta Selatan, Bintaro. Saya mau berbagi sedikit pengalaman saya mulai dari persiapan administrasi sampai dengan proses pemberkasan. Barangkali ada yang nyasar atau sengaja ke blog ini buat tahu bagaimana proses saya mengikuti seleksi sampai akhirnya #2019goestoASN. Mengingat tahun ini juga katanya bakal dibuka lagi rekrutmen CPNS.

Sebetulnya tahapan seleksi CPNS itu cuma dibagi jadi tiga bagian besar, yaitu :
  1.  Seleksi Admnistrasi
  2. Seleksi Kompetensi Dasar (SKD)
  3. Seleksi Kompetensi Bidang (SKB)
Dan proses itu dilalui secara bertahap serta memiliki kriteria penilaian masing-masing. Bisa jadi di tahun selanjutnya sistem seleksi maupun kriteria penilaiannya bisa saja berubah. Tapi, saya jabarkan berdasarkan pengalaman saya di Seleksi CPNS 2018 ya. Biar gampang, saya buat poin-poin dan ceritakan detail serta tips ala saya.

  • Cari informasi sejak awal
Biasanya beberapa bulan sebelum pengumuman resmi rekrutmen, pemerintah dalam hal ini BKN (Badan Kepegawalain Negara), lembaga yang mengurusi para abdi negara, sering kasih kode kalau sebentar lagi bakal ada rekrutmen ASN, baik itu PNS atau pun PPPK. Maka dari itu, biar terus update coba follow media sosial official BKN atau banyak juga ko akun unofficial, yang ujung-ujungnya jualan sih, tapi sangat sangat bermanfaat untuk tahu berita tentang rekrutmen ASN.

PNS dan PPPK tuh apa? Sekilas aja ya. Jadi ASN (Aparatur Sipil Negara) itu terbagi menjadi PNS (Pegawai Negeri Sipil) dan PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja). Perbedaannya apa? sila googling sendiri ya. Hehe.

Oiya, ini link twitter dan IG BKN ya

  • Siapkan berkas administrasi
Meskipun pengumunan rekrutmen belum diumumkan secara resmi, persiapan lebih awal lebih baik kan. Tahapan awal seleksi ini adalah Seleksi Administrasi. Jadi kita bisa siapkan berbagai berkas yang dibutuhkan. Karena pengumuman resmi belum keluar dan kita belum tahu berkas apa saja yang diperlukan, curi startnya bisa lewat pengumuman tahun sebelumnya. 
Berkas yang dibutuhkan biasanya ga jauh dari KTP, KK, Ijazah, Transkrip Nilai, Foto (berlatar merah), sertifikat akreditasi jurusan dan PT sesuai tahun lulus. Softfile atau hardfile? Siapkan keduanya. Karena instansi berbeda-beda dalam melakukan tahapan adminitrasi.
Darimana bisa mendapatkan sertifikat akreditasi? Beberapa PT menyediakan filenya di web masing-masing. Tapi kalau ga ada, ya berarti kudu minta ke kampus ya. Legalisir atau ga usah? Pengalaman saya ga perlu. Kadang saya ngerasa lucu aja kalau ada orang yang legalisasi sertifikat akreditasi ke kampus, maksudnya ditandatangani sama pejabat kampus. Setahu saya CMIIW ya, legalisasi itu dilakukan oleh lembaga yang mengeluarkan dokumen tersebut. Jadi kalau sertifikat akreditasi itu dikeluarkan oleh BAN-PT, masa yang melegalisasinya malah kampus yang diakreditasi? Jadi kalau mau legalisasi kemana? Yap, ke BAN-PT di Jakarta. Beberapa orang dulu sempet heboh riweuh ke BAN-PT buat legalisasi, tapi alhamdulillahnya ga perlu karena saya juga ga legalisasi.

Dan yang perlu ditekankan lagi adalah sesuai tahun lulus. Bukan yang terbaru ya. Jadi kalau saya lulus di bulan Oktober 2014, maka minta sertifikat akreditasi yang rentangnya masuk di waktu lulus. Misal periode 2012 - 2017.
  • Cari formasi dan instansi yang sesuai dengan pendidikan
Ketika pengumuman Seleksi CPNS resmi dibuka, berbagai instansi akan mengumumkan formasi yang mereka butuhkan. Nahh, kita harus mau ngobrak-ngabrik (hahaha, bahasanya) berbagai web instansi yang sekiranya akan membuka formasi yang sesuai dengan pendidikan kita. Jangan menyerah hanya karena instansi yang kamu incar tidak membuka formasi. Misal, pengen banget jadi PNS Kota Bandung tapi ga ada formasi yang sesuai. Bisa coba cari di Provinsi Jabar. Ya walaupun tidak semua instansi mencantumkan lokasi penempatan. Jadi bisa saja ditempatkan di daerah mana saja yang masih dalam cakupan instansi tersebut.

Atau bisa juga cari di kementerian yang sekiranya membuka formasi. Misal untuk formasi guru bisa juga cari di Kementerian Agama atau Kementerian lain yang menaungi sekolah (biasanya SMK), seperti Kementerian Perindustrian.

Biasanya setiap instansi itu juga memiliki persyaratan yang beragam. Mulai dari pendidikan sampai ke berkas yang dibutuhkan.
Formasi guru Kimia di Kementerian Agama memperbolehkan lulusan S-1 Pendidikan Kimia atau S-1 Kimia (Non-kependidikan), sementara  DKI Jakarta hanya memperbolehkan dari lulusan S-1 Pendidikan Kimia. Jadi perlu teliti juga hal kaya gini.
Jangan sampai coba-coba melamar formasi yang tidak sesuai dengan pendidikan. Karena ada kasus pembatalan kelulusan PNS karena ketidaksesuaian pendidikan.
Dan pengumuman pembatalannya di akhir tahapan setelah pemberkasan lho. Lebih nyesek kan? Ko bisa setelah melalui semua tahapan seleksi jadi batal kelulusannya? Hmm entah deh, intinya cari aman dengan mencari formasi yang sesuai saja ya.

  • Daftar di web SSCN, pilih formasi dan instansi, dan upload berkas
Web SSCN adalah website resmi untuk proses Seleksi CPNS yang biasanya cuma dibuka saat proses seleksi aja. Jadi kalau proses seleksi belum resmi dibuka, web ini ga bisa dibuka yaa. Sebelum melamar ke formasi yang kita inginkan, kita harus registrasi akun dulu. Yaa sama kaya media sosial semisal facebook. Sebelum bisa berselancar di web ini, kita kudu buat akun dulu. Modalnya cuma NIK aja kok.

Setelah log in ke akun kita, kita diminta mengisi data diri kaya alamat dan pendidikan kita. Dari web ini juga bisa menampilkan formasi yang sesuai dengan pendidikan kita dari berbagai instansi mulai ujung Sabang sampai Merauke. Tapi, biasanya web masing-masing instansi lebih duluan update. Jadi jangan heran ketika kita incer formasi di salah satu instansi tapi di web ini ga muncul. Karena memang butuh waktu juga buat web ini melakukan updating seluruh formasi dari sekian banyak instansi yang membuka rekrutmen. Setelah inceran kita fix lakukan pilih formasi dan upload berkas sesuai dengan yang diminta instansi.

Pengalaman kemarin melamar di DKI berkas yang rada mahiwal (nyeleneh) karena instansi lain ga minta adalah sertifikat TOEFL dengan nilai tertentu di tahun ini. 
Awalnya saya ragu mau masukin ke DKI karena syarat ini. Kebetulan sertifikat TOEFLnya ada karena tahun sebelumnya saya juga ikut Seleksi CPNS di Kementerian Perindustrian, skornya juga Alhamdulillah melampaui, tapi sertifikat yang saya punya cuma prediction test dan bukan dikeluarkan dari Balai Bahasa gitu, cuma dari lembaga kursus. Tapi yaa bismillah saja dan alhamdulillahnya masih lolos ternyata dan ketika pemberkasan pun malah ga ditanyain lagi.

Saya pilih formasi H-1 batas akhir pendaftaran. Sengaja. Strateginya pengen lihat dulu lokasi mana yang sekiranya sepi pelamar. Nyatanya? Ketika pengumuman hasil seleksi administrasi jutsru lokasi yang saya lamar jadi lokasi yang laris pendaftar. Hiks.
Jadi intinya mungkin semua orang menerapkan strategi yang sama dan akhirnya kami semua mendaftar di lokasi yang kami kira sepi pendaftar. Saran saya kalau tidak ada pertimbangan lain misal jarak dari rumah dsb alias asal random pilih kaya saya, ga perlu nunggu sampai hari akhir deh. Bismillah saja dan serahkan semua sama Allah. Yakin saja rejeki sudah ada yang mengatur.

Yang bikin bingung lagi dari CPNS DKI adalah tentang screenshot profil mahasiswa dari forlap dikti. Jadi, kita  juga diharuskan mengunggah (untuk DKI prosesnya hanya upload berkas, ada beberapa instansi yang menharuskan kirim berkas fisik ya) bukti bahwa kita benar terdaftar sebagai mahasiswa di PT tersebut. Nahh, masalahnya mungkin karena banyak yang akses, servernya entah down entah gimana jadi susah diakses. Tapi, alhamdulillahnya lagi, menjelang akhir pendaftaran, BKD DKI mengubah peraturan yang tidak mengharuskan unggah dokumen ini. Makanya update terus di web instansi selama proses seleksi penting banget.

Nah, sampai sini kita sudah melakukan tahapan Seleksi Administrasi

  • Tunggu hasil seleksi administrasi sambil persiapan SKD
Setelah upload berkas, maka tunggu pengumuman apakah kita lolos seleksi administrasi atau enggak. Rajin cek web SSCN dan masing-masing instansi aja demi informasi yang update. Jangan lupa follow juga akun media sosial dari instansi yang kita lamar. Pengalaman saya dulu, DKI ga pernah update apa pun tentang CPNS di akun medsosnya. Jadi, tiap hari perlu buka web BKDnya.

Sambil nunggu pengumuman, siapa tahu lulus seleksi administrasi, persiapkan untuk seleksi berikutnya, SKD.

SKD itu apa? Kriteria nilainya gimana? Gimana tesnya? Apa aja yang perlu dipelajari? Lanjutannya saya tulis di tulisan berikutnya ya. 😊 (klik part 2)

You May Also Like

4 comments

  1. Kak misal nih ya saya mau daftar sekolah A daerah saya. Nah saya bisa tau sekolah fersebut buka lowongan cpns gimana ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo untuk daerah biasanya langsung pilih sekolah ka. Taunya saat pendaftaran di sscn lgsg ada daftar sklh yg membuka lowongan.

      Delete
  2. Kak klo untuk toefl tidak diharuskan itp berarti ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. waktu itu tidak ada ketentuan ttg toefl ka

      Delete