Ke(tidak)adilan Jodoh

by - July 21, 2014

Saat jalan-jalan atau kumpul bersama teman rumpi, biasanya banyak sekali hal-hal yang bisa dijadikan topik rumpi alias bahan gosip-an. Mulai dari politik, gosip artis, sampai harga cabe. Dan biasanya kalau sudah kehabisan topik, mata pun mulai bermain mencari bahan lain untuk direnungi atau sekedar jadi bahan humor. Dan biasanya pasti lah tak luput dari suatu fenomena janggal yang mungkin bisa jadi pemandangan yang biasa saja pada akhirnya. Apa sih?

Pernah melihat pasangan tidak serasi. Ceweknya cantik banget, tapi cowoknya ancur. Kalau sudah begini, kegiatan rumpi pun jadi asyik karena sibuk mencari alasan kenapa cerita Beauty and The Beast itu akhirnya bisa sampai di dunia fana yang miskin akan ketulusan ini. Komentar positif mulai dari “pasti cowoknya baik, makanya ceweknya mau” sampai “ceweknya ga neko-neko kali ya. yang penting nyari cowok yang sayang sama dia. makanya mau aja sama cowok yang aku aja sih ogah dikasih gratis” mungkin sudah biasa. Kalau khayalan sudah menggila sih bisa sampai “pasti cowoknya tajir. ceweknya matre. semacam memperbaiki keturunan gitu. kan enak. simbiosis mutualisme” atau yang lebih lagi “jangan-jangan cowoknya maen dukun. hiii”

Atau justru fenomena kebalikannya. Yang pastinya bakal mengundang komentar “Ya ampun, mending sama aku kemana-mana kali ya. Itu cowok ga ketemu aku dulu sih, makanya dapet cewek begitu”

Yahh, begitulah, kadang sekilas ganjil. Tidak adil. Kok bisa? Masa? Dan segudang keheranan yang mengundang orang-orang untuk mencari kelebihan dibalik si ‘jelek’. Allah menciptakan manusia berpasan-pasangan bukan? Dan Allah sudah menjanjikan bahwa orang baik itu untuk orang baik juga. Makaaa? Baik seperti apa sih yang dimaksud Allah. Hmmm,,,

Lantas bagaimana dengan kita? Memang orang sekitar sudah pernah ada yang bilang “Ihh kalian serasi banget ya. Cantik sama ganteng. Pinter sama pinter. Kaya sama kaya. Aduhh, anaknya pasti sempurna”. Kalau belum, ya jangan-jangan anda juga termasuk salah satu yang jadi bahan rumpian orang-orang. 
Lalu bagaimana kalau kita ternyata menjadi salah satu dari ‘mereka’ yang ditimpa ke(tidak)adilan jodoh? Hahaha. Mari kita lihat sisi positifnya....

“Kok, dia mau ya sama aku? Padahal aku biasa-biasa aja. Temen yang deketin dia banyak yang cantik, dan kayanya dia bisa aja kok kalo milih salah satu diantara mereka. Duhh” 
Pernah merasa punya perasaan seperti itu. Haha. Berarti kamu sedang menjadi si ‘jelek’ yang jadi bahan gunjingan geng rumpi. Lalu bagaimana mencari sisi positifnya? Selamat! Berarti kamu termasuk orang baik dan disayang Allah. Mengapa? Ambillah sisi positif dengan mempercayai bahwa karena kebaikan kamu, maka Allah memberikan bonus jodoh yang menurut kamu tidak pantas kamu dapatkan. Dan syukuri saja. Mungkin Allah punya rencana lain dibalik takdir baikmu itu. Mungkin Allah sedang menugaskan kamu untuk menjadikan jodohmu itu se’baik’ dirimu.

“Eh, kok kamu mau sama dia? Kamu tuh cantik kali. Kamu bisa dapetin yang lebih dari dia.”
Wahh, orang-orang komentar seperti itu bagaimana? Sial banget sih aku. Dapet jodoh kok bahkan ga pantes banget buat digandeng kondangan. Hahaha. Selamat juga. Karena ternyata kamu mendapat orang baik dan kamu sedang menjadi bonus bagi jodohmu itu. Serta ambillah sisi positif dengan mempercayai bahwa Allah juga punya skenario yang tidak kalah indah dengan si ‘jelek beruntung’ itu. Mungkin Allah sedang ingin memperbaiki dirimu lewat jodoh ‘jelek’mu itu.

Intinya, saya percaya bahwa “orang baik akan berjodoh dengan orang baik itu” maksudnya adalah motivasi supaya kita selalu memperbaiki diri. Dan ketika kita sudah bertemu jodoh, apa usaha untuk memperbaiki jodoh itu berhenti? Harusnya tidak bukan. Makanya saya percaya bahwa Allah menciptakan manusia berpasang-pasangan untuk saling melengkapi kekurangan dan saling memperbaiki diri.

Kalau menurutmu bagaimana???

You May Also Like

0 comments