Analisis Silabus yang Bikin M*mpus

by - June 05, 2012


Jaman selalu berubah. Ahh ungkapan yang basi. Namun justru karena perubahan yang selalu terjadi itu membawa dampak pada semua aspek kehidupan, tak terkecuali pendidikan. Kurikulum yang kerap berubah (yang hampir selalu berbarengan dengan pergantian kabinet) tentu membawa perubahan pada sistem pendidikan. Dan salah satu hasilnya adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang mulai dipakai pada tahun 2006 (dan entah akan bertahan hingga kapan, karena sekarang saja sedang ramai lagi mengenai pendidikan karakter bangsa).

Pada kurikulum ini setiap guru yang akan masuk kelas dan menyampaikan materinya pada jenjang kelas tertentu, harus menyusun rencana kegiatan pembelajaran selama satu tahun ke depan (atau dibagi menjadi 2 semester). Rencana kegiatan pembelajaran ini meruapakn penjabaran dari kurikulum yang telah dibuat pemerintah melalui Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. SK dan KD tersebut yang menjadi acuan seorang guru dalam membuat indikator dan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kondisi lingkungan dan peserta didik di sekolah tersebut. Hal ini memiliki sisi positif untuk guru karena guru dapat merencanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai untuk diterapkan di sekolah tersebut, mengingat hanya guru yang terjun di sekolah itu lah yang mengerti kondisi sekolah dan peserta didiknya, bukan pemerintah. Sistem ini juga menjadi ajakan bagi guru untuk selalu berpikir kreatif dalam merencanakan pembelajaran agar pada pelaksanaannya, siswa menjadi semangat dan merasa senang belajar.

Pada mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran saya mendapat tugas untuk menganalisis silabus yang telah dibuat oleh salah satu guru mata pelajaran tersebut. Awalnya kami semua (saya dan teman satu kelas) mengira silabus yang akan dianalisis adlah silabus mata pelajaran kimia, karena kami (insyaallah) akan menjadi pendidik kimia. Namun ternyata sang dosen menginginkan kami menjadi seorang calon pengembang kurikulum yang profesional, yang mampu mengembangkan kurikulum mata pelajaran apapun. Meskipun agak aneh karena kami bukanlah seorang mahasiswa jurusan Kurikulum, ya kami menurut saja (sebagai mahasiswa). Akhirnya saya mengambil mata pelajaran geografi dengan pertimbangan mata pelajaran ini ya cukup mudah saya mengerti dibanding mata pelajaran lain.

Akhirnya dengan pinjam sana-sini (tetangga2 sih) buku sumber sebagai rujukan saya berhasil menyelesaikannya dalam 1 hari 1 malam (tanpa tidur) karena ada jarkom (kependekan dari jaringan komunikasi. Red : broadcast) dari pak KM bahwa tugasnya harus dikumpulkan sebelum waktu yang telah disepakati. Karena saya belum menyentuhnya sama sekali maka jadilah tugas itu diselesaikan dengan sistem kebut-kebutan dikejar deadline yang tidak sesuai deadline. Dampaknya saya drop. Suara habis (serak2 becek gitu) karena mau flu terus keburu dikasih obat. Saya juga ga ngerti apa hubungannya. Itu Cuma analisis ibu saya yang padahal suster aja bukan.

Kesimpulan dari tugas ini adalah baru tahap belajar aja udah ngerasa mumet, gimana nanti bikin silabus dan RPP yang asli di kemudian hari. Tapi saya senang dosen tersebut memberi kami tugas ini lebih dini. Karena ternyata tahun sebelumnya tidak ada tugas ini di mata kuliah tersebut. Setidaknya kami memiliki sedikit bayangan apa yang harus kami tulis dalam membuat silabus dan RPP nanti

*note : RPP adalah pengembangan dari silabus yang juga merupakan rencana kegiatan pembelajaran yang disusun untuk setiap pertemuan.

You May Also Like

2 comments